Skip to main content

covid 19 musibah atau azab?


ketika suatu perkara (peristiwa)  menimpa terhadap seseorang maka akan terhimpun dalam 3 kategori atau 3 klasifikasi. nah ditengah pandemi covid-19 kita termasuk dalam kategori mana ya? langsung saja kita cek.

1. Ujian
apabila ada seorang hamba Allah yang sholeh alim lagi ta'at maka Allah akan mendatangkan kepada kekasihnya suatu cobaan atau ujian yang mana semakin besar cobaan nya semakin tinggi pula derajatnya. Semua Nabi pasti pernah mendapatkannya sebagai tanda kualitas iman Mereka, contoh nabi Ibrahim A.S ketika Beliau diperintahkan oleh Allah supaya menyembelih anaknya yaitu nabi Ismail A.S, Ashabul kahfi yang harus lari dari kejaran pemerintah dzolim dan masih banyak contoh yang lain nya. nah ujian hanya diberikan terhadap hambanya yang thoat tunduk terhadap perintah Nya dan tidak melakukan apa yang di larang Nya. seperti Nabi, Rasul serta waliyullah yang lainnya.

2. Musibah
Musibah datang kepada orang yang ta'at namun sekali kali dia maksiat, yang secara garis besar orang tersebut adalah orang baik. benar selalu sholat namun ada kalanya dia meninggalkan nya. benar dia suka ke majlis ta'lim namun terkadang di hatinya terselip ujub ( tinggi hati dan menganggap rendah orang lain ). benar dia suka sedekah namun sekali waktu sedekah pun bukan karena Allag tapi karena ingin dipandang orang (riya) . terhadap orang tersebut Allah mendatangkan musibah supaya kita berfikir, istighfar dan taubat agar kita memperbaiki amal supaya tidak terjerumus terhadap kefasikan bahkan berujung kekufuran, naudzubillah. semoga kita digolongkan kepada orang yang husnul khotimah.

3. azab
Orang Kafir, Zindiq, Fasik adalah orang yang pasti mendapatkan azab. entah di dunia atau di akherat ataupun dunia akherat. sebut saja qorun, dia ketika taat namun miskin meminta kepada nabi Musa A.S segelintir harta supaya lebih bisa khusu dalam beribadah dan tidak memikirkan hal hal duniawi. maka Nabi Musa pun berdoa dan di ijabah. pada awalnya usaha qorun pun meningkat pesat, ia masih rajin beribadah namun lambat laun dia semakin jarang beribadah seiring meningkat kekayaannya. qorun gagal diberi ujian harta oleh Allah sehingga Allah cabut berkah dari pada rizki yang diberikan dan menggantinya dengan istidraj. semakin lama semakin kaya dan semakin lama semakin bedegong. dan di akhir cerita Allah mengazab qorun dengan menenggelamkan nya beserta harta kekayaannya kedalam bumi.

nah setelah admin bahas kita selaku ummat muslim harus positif thinking harus husnudhon. sebelum terlambat kita perbanyak sholawat dan istighfar, perbanyak ibadah sebelum kita tidak bisa melakukannya. setidaknya kita bisa memetik hikmah atas turunnya wabah covid 19 ini. dan semoga persoalan wabah ini cepat selesai dengan penyelesaian yang mudah. amin yarabbal alamin. wallahu alam bi showab.

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah, Fakta, dan Kenangan Ngaji Jurumiyyah

ilustrasi santri belajar kitab kuning. Belajar di Pondok pesantren memiliki ciri khas tersendiri dengan berbagai metodepun bervariasi. ada yang Moderen, Tarbiah semi moderen, maupun salafi yang jadul banget. nah semua itu merupakan khazanah dalam pendidikan islamiyah. tetapi kitab turats atau klasik masih eksis bahkan dijadikan standarisasi bagi seluruh pondok, salah satunya kitab matan jurumiyah dalam ilmu nahwu awas jangan salah baca, matan bukan mantan! wk wk wk. Sekarang Admin mau bahas fakta fakta santri dalam mempelajari kitab satu ini.... eh lupa sejarah nya dulu ya baru fakta-faktanya. Sejarah kitab. Kitab Matan Al-Ajurrumiyah atau Jurumiyah (الآجرومية )adalah sebuah kitab matan atau ringkasan membahas tentang tata bahasa Arab dari abad ke-7 H/13 M. Kitab ini dikarang oleh Al Alim Al Allamah Asy Syekh  Abu Abdillah Sidi Muhammad bin Daud Ash-Shonhaji alias Ibnu Ajurrum kerap disebut syekh Shonhaji  (w. 1324 M) dari negri Maroko. karomah. beliau ketika rampung...